Welcome to the Neo Area

Di blog ini, saya akan menampilkan artikel-artikel saya, buku harian saya, dan catatan-catatan tentang saya, disini saya juga akan mengisi berita-berita dan artikel tentang masalah, Ac Milan, Persebaya, Timnas Indonesia, dll. saya akan berusaha membuat blog ini kental akan sepak bola,,

Jumat, 24 Desember 2010

'Panitia Jual Tiket Setengah Hati'

Jakarta - Ratusan suporter Merah Putih dibuat kecewa oleh panitia lokal AFF. Tiket kategori II yang sempat dinyatakan habis, tiba-tiba diumumkan masih tersedia. Terlanjur emosi, para pengantre pun memaki-maki panitia.

Tiket kategori yang dijual seharga Rp 150.000 tersebut disebar di empat loket, yakni pintu timur, di depan masjid Al-Bina, dan dua loket di depan pintu TVRI. Khusus di dua loket yang disebut terakhir, panitia sudah menutupnya pada pukul 12.00 WIB.

Tanpa ada pengumuman jelas, penjaga loket dan beberapa panitia langsung 'kabur' ke arah stadion. Para fans sempat dibuat bingung atas ulah panitia yang berseragam kuning tersebut.

Berselang 15 menit kemudian, barulah ada pengumuman dari polisi yang menyatakan tak ada lagi tiket tersisa di loket depan TVRI.

"Tiket habis dan loket akan dibuka lagi pada tanggal 26 Desember pukul 10.00 WIB," ujar petugas polisi yang langsung disambut makian ratusan suporter yang kecewa.

Selain berteriak, massa juga sempat menggebrak-gebrak pintu loket. Untungnya, kericuhan tak berlanjut ke arah anarkisme.

Tak lama kemudian, panitia mengeluarkan pengumuman baru. Masih ada tiket tersisa bagi para pengantre yang sudah mendapatkan nomor antrean. Namun jumlahnya terbatas.

Bagi para suporter yang tak kebagian, tindakan panitia tersebut menunjukkan adanya 'permainan' dalam penjualan tiket. Sebagian, bahkan menuduh panitia setengah hati.

"Kampungan, Mas. Nggak teratur. Saya sudah datang dari pukul 04.30 WIB tapi nggak dapat. Kacau," kata salah seorang fans asal Jakarta, Ibrahim, Jumat (24/12/2010).

"Panitia setengah hati menjual tiket. Rajakarcis dibuka saja. Biar nggak semua orang kumpul di sini," sambungnya.

Bagi Ibrahim, panitia jelas-jelas memonopoli tiket. Termasuk juga penjualan tiket VIP yang dilakukan secara online.

"Kayaknya masih ada monopoli, sepakbola mahal hanya darah biru saja. VIP online, ini enggak. Masa dibedain," kecamnya.

Fans yang sudah mendapatkan tiket pun tak kalah kecewa. Menurut Adon, panitia lokal dan PSSI harus banyak mengevaluasi diri dalam penjualan tiket.

"Saya menginap dari pukul 23.00 malam tadi, baru dapat. Kurang bagus panitianya dan nggak tertib. Antre tiket kaya sembako," tutupnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar