Jakarta - Keinginan Filipina memakai Jakarta sebagai home ground mereka di laga semifinal bukanlah rencana dadakan. Filipina sudah jauh-jauh hari mencetuskan ide itu sebelum tahu jika Indonesia adalah lawannya.
Filipina secara resmi menetapkan Stadion Gelora Bung Karno sebagai kandang mereka di laga semifinal I Piala AFF 2010, Kamis (16/7/2010). Filipina tak bisa menggelar partai tersebut di negaranya sendiri karena tak mempunyai stadion yang memilik standar AFF.
Keputusan Filipina memilih GBK itu datang usai memenangi laga kedua Grup B kontra Vietnam 2-0, Minggu (5/12). Sehari setelahnya, Senin (6/12), Presiden Filipina langsung menghubungi pihak AFF untuk memilih Indonesia sebagai kandang.
Saat itu posisi Filipina adalah peringkat pertama Grup B dengam empat poin dan berpeluang besar lolos ke semifinal. Pada akhirnya Phil Younghusband dkk melaju dengan status runner up grup.
"Pada saat Filipina mendapat nilai cukup tinggi, karena federasi sepakbola di sana sedang dalam keadaan tidak baik maka, Presiden Filipina (Beniqno Aquino III) menelpon sekjen AFF untuk meminta Indonesia menjadi kandang mereka," tutur sekjen PSSI Nugraha Besoes dalam jumpa pers di Kantor PSSI, Kamis (9/12/2010) sore WIB.
"Pada tanggal 7 Desember saya ditelvon kembali oleh AFF namun saya bilang harus rapat dengan ketua umum (Nurdin Halid -red) dan anggota EXCO. Setelah rapat itu maka ketum setuju dengan usul Filipina dan setelah semalam laga Grup B usai digelar, ketum langsung meminta Filipina jangan sampai tidak jadi memilih Jakarta," sambungnya.
Apa alasan Filipina memilih Indonesia sebagai kandangnya?"Saya tidak tahu, itu sudah keputusan Federasi Sepakbola Filipina. Kalau itu tanyakan saja pada mereka," tuntas Kang Nug.
Filipina secara resmi menetapkan Stadion Gelora Bung Karno sebagai kandang mereka di laga semifinal I Piala AFF 2010, Kamis (16/7/2010). Filipina tak bisa menggelar partai tersebut di negaranya sendiri karena tak mempunyai stadion yang memilik standar AFF.
Keputusan Filipina memilih GBK itu datang usai memenangi laga kedua Grup B kontra Vietnam 2-0, Minggu (5/12). Sehari setelahnya, Senin (6/12), Presiden Filipina langsung menghubungi pihak AFF untuk memilih Indonesia sebagai kandang.
Saat itu posisi Filipina adalah peringkat pertama Grup B dengam empat poin dan berpeluang besar lolos ke semifinal. Pada akhirnya Phil Younghusband dkk melaju dengan status runner up grup.
"Pada saat Filipina mendapat nilai cukup tinggi, karena federasi sepakbola di sana sedang dalam keadaan tidak baik maka, Presiden Filipina (Beniqno Aquino III) menelpon sekjen AFF untuk meminta Indonesia menjadi kandang mereka," tutur sekjen PSSI Nugraha Besoes dalam jumpa pers di Kantor PSSI, Kamis (9/12/2010) sore WIB.
"Pada tanggal 7 Desember saya ditelvon kembali oleh AFF namun saya bilang harus rapat dengan ketua umum (Nurdin Halid -red) dan anggota EXCO. Setelah rapat itu maka ketum setuju dengan usul Filipina dan setelah semalam laga Grup B usai digelar, ketum langsung meminta Filipina jangan sampai tidak jadi memilih Jakarta," sambungnya.
Apa alasan Filipina memilih Indonesia sebagai kandangnya?"Saya tidak tahu, itu sudah keputusan Federasi Sepakbola Filipina. Kalau itu tanyakan saja pada mereka," tuntas Kang Nug.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar