Welcome to the Neo Area

Di blog ini, saya akan menampilkan artikel-artikel saya, buku harian saya, dan catatan-catatan tentang saya, disini saya juga akan mengisi berita-berita dan artikel tentang masalah, Ac Milan, Persebaya, Timnas Indonesia, dll. saya akan berusaha membuat blog ini kental akan sepak bola,,

Jumat, 10 Desember 2010

Piala AFF : Filipina Bukan Lagi 'Orang Sakit'

Jakarta - Di sepakbola Asia Tenggara, Filipina adalah anak bawang. Tapi itu dulu. Keberhasilan mereka melangkah ke semifinal AFF Suzuki Cup membuat gelar 'Sick man of (South East) Asia' itu gugur.

Julukan itu merupakan modifikasi dari julukan 'Sick man of Asia' yang melekat ke Filipina di abad ke-20 karena lemahnya ekonomi negara kepulauan itu walau di era 1950-an mereka sempat disebut sebagai raksasa ekonomi.

Seperti halnya di ekonomi, demikian juga halnya dengan di sepakbola. Meski menjadi timnas tertua di Asia, prestasi sepakbola negara yang lebih gemar bermain basket itu tidak pernah mencorong. Boro-boro lolos ke Piala Dunia atau Piala Asia, di level Asia Tenggara saja negeri eks jajahan Spanyol itu tidak pernah bisa 'bicara'.

Tapi semuanya berubah tahun ini. Dengan luar biasa, Filipina berhasil melangkah ke semifinal Piala AFF sebagai runner-up Grup B di bawah Vietnam. Tidak terkalahkan dari tiga laga, mereka mengangkangi juara tiga kali, Singapura.

Hasil ini merupakan sejarah buat Filipina karena dalam tujuh kesempatan sebelumnya mereka selalu gagal. Dalam enam kompetisi, yakni tahun 1996, 1998, 2000, 2002, 2004 dan 2007, Filipina selalu gagal di babak pertama. Tahun 2008, mereka bahkan tidak lolos dari kualifikasi.

Semuanya berubah total tahun ini. Tampil sebagai runner-up kualifikasi di bawah Laos, Filipina tetap tidak diunggulkan. Namun publik dibuat terperangah saat mereka sanggup menahan Singapura 1-1 dan menekuk tuan rumah Vietnam 2-0. Hasil imbang 0-0 kontra Myanmar pun meloloskan mereka ke empat besar untuk menantang Indonesia.

Kehadiran pemain keturunan memang sangat membantu naiknya pencapaian Filipina. Seperti diketahui, ada sejumlah pemain di tim ini yang punya darah campuran dengan negara lain; mulai dari campuran Inggris, Amerika, Belanda, hingga Islandia.

Dua yang paling menonjol adalah Phil dan James Younghusband, kakak beradik yang merupakan hasil didikan akademi Chelsea. Lalu ada juga kiper Neil Etheridge yang masih tercatat sebagai pemain Fulham, atau Jason De Jong, pemain muda yang membela Veendam di Divisi 2 Belanda.

Namun di luar faktor itu, Filipina meraih prestasi ini dengan kerja keras. Diasuh oleh pelatih asal Inggris, Simon McMenemy, Filipina selalu tampil ngotot, lepas tanpa beban dan tidak kenal takut dalam setiap pertandingannya.

"Ini menakjubkan, benar-benar menakjubkan. Ini berkat kerja keras yang kami kerahkan," kata McMenemy seperti dikutip situs resmi turnamen.

Di semifinal pertama, Filipina dipastikan tidak akan bisa menjamu Indonesia di rumah sendiri karena fasilitas stadion mereka yang dianggap tidak layak. Alhasil, Filipina punya dua opsi, yakni menggelar laga di tempat netral atau memainkan dua laga di Indonesia.

Ketetapan itu membuat fans Filipina sudah nyaris mustahil untuk mendukung tim kesayangannya di rumah sendiri, bahkan andai mereka sukses lolos ke final. Namun, hal itu dipastikan tidak akan menyunat semangat mereka menghadapi Indonesia yang lebih diunggulkan.

Foto: Christopher Greatwich (kanan), penyerang Filipina, kala bermain menghadapi Vietnam. (AFP/Hoang Dinh Nam)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar