Welcome to the Neo Area

Di blog ini, saya akan menampilkan artikel-artikel saya, buku harian saya, dan catatan-catatan tentang saya, disini saya juga akan mengisi berita-berita dan artikel tentang masalah, Ac Milan, Persebaya, Timnas Indonesia, dll. saya akan berusaha membuat blog ini kental akan sepak bola,,

Sabtu, 25 Desember 2010

TV yang Ikut di Pesawat Sudah Berlebihan

Jakarta - Adanya kru sebuah stasiun televisi yang ndompleng di pesawat yang mengangkut timnas Indonesia ke Kuala Lumpur disesalkan oleh presenter RCTI, Tris Irawan. Tindakan itu sudah berlebihan.

Seperti diberitakan sebelumnya, ada sebuah stasiun televisi yang dimiliki oleh keluarga Bakrie (pemilik pesawat Pegasus Air yang ditumpangi timnas--red) sekaligus rekan dekat Ketua Umum PSSI Nurdin Halid.

Padahal, stasiun televisi tersebut justru bukan stasiun pemegang hak siar resmi AFF Suzuki Cup 2010. Hal tersebut mengundang keprihatinan Tris Irawan saat berbincang dengan detiksport.

"Adanya reporter non-RCTI di dalam sana ya? Euforia boleh, tapi ini sudah over, sudah tidak proporsional," cetus Tris.

Akibat keberadaan reporter TV yang getol mewawancarai pemain, para pemain jadi terlihat tidak nyaman dan tidak bisa istirahat. Padahal, pada Jumat (24/12/2010) sore, mereka sudah harus berlatih.

Gangguan di perjalanan ini menjadi gangguan terbaru buat timnas setelah saat di Tanah Air mereka dibawa ke sejumlah acara seremonial seperti ke rumah politisi dan ke pondok pesantren.

"Kalau sudah juara sih boleh ya, karena mereka kan sudah lepas dari kewajiban-kewajiban. Tapi ini baru proses menuju ke sana," ujar Tris yang biasa menjadi presenter siaran langsung laga AFF Suzuki Cup 2010 itu.

"Kalau ada apresiasi lebih, oke tidak apa-apa, kita apresiasi. Tapi kalau sudah berlebihan, itu bisa mengganggu suasana internal tim," timpal Tris lagi.

Tris mengaku cemas pada berlebihannya dengan euforia pemberitaan seputar timnas. Apalagi, justru banyak muncul komentar-komentar dari pihak-pihak yang selama ini tidak pernah terlibat dalam komunitas sepakbola.

"Kita sama-sama ingin tim ini jadi juara. Jadi sebagai pribadi saya menyayangkan kejadian itu," kata Tris yang sudah menjalani profesi presenter olahraga sejak tahun 1992 itu.

"Ini kan ada orang-orang yang di luar komunitas sepakbola, tiba-tiba muncul. Analisisnya masuk ke ranah politik, dan lain-lain. Mereka bukannya memberi dukungan buat timnas, tetapi merugikan," tuntasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar