Welcome to the Neo Area

Di blog ini, saya akan menampilkan artikel-artikel saya, buku harian saya, dan catatan-catatan tentang saya, disini saya juga akan mengisi berita-berita dan artikel tentang masalah, Ac Milan, Persebaya, Timnas Indonesia, dll. saya akan berusaha membuat blog ini kental akan sepak bola,,

Senin, 15 November 2010

Dedi Santoso Gantikan Boaz Salossa

Jakarta--Pelatih tim nasional Indonesia Alfred Riedl telah menentukan pengganti Boaz Salossa di skuad "Tim Merah Putih". Pelatih asal Austria itu memilih bomber Arema Indonesia, Dedi Santoso.

Seperti diberitakan, Riedl mencoret Boaz karena pemain Persipura Jayapura itu telat datang ke pelatnas Piala AFF. Riedl telah memberi Boaz waktu selama 4 hari, namun Boaz tak kunjung datang ke Jakarta. Pada akhirnya, Riedl mencoret nama Boaz.

Sempat menjadi pertanyaan, siapa yang akan menggantikan posisi Boaz. Kemarin, Riedl mengaku belum menentukan pilihannya. Namun, hari ini, mantan pelatih Laos itu dipastikan telah memanggil pengganti Boaz.

"Yes, coach Riedl telah memanggil Dedi Santoso (Arema). Riedl juga memanggil Johan Juansyah dari Persijap Jepara ke pelatnas," kata asisten pelatih timnas, Wolfgang Pikal, Sabtu (13/11/2010).

Nama Boaz untuk sementara tergeser ke posisi waiting list daftar pemain timnas di Piala AFF. Ia tak masuk dalam daftar 25 pemain utama "Tim Merah Putih".

Sementara itu, pemain timnas Indonesia, Boaz Salossa, membantah tudingan sejumlah kalangan yang menyebutkan dirinya tidak memiliki rasa nasionalisme karena mangkir dari pelatnas Piala AFF. Ia menegaskan, dirinya selalu siap membela dan berkorban apa pun untuk "Merah Putih".

Penyerang Persipura Jayapura itu dicoret oleh Alfred Riedl karena mangkir selama lima hari sejak pelatnas bergulir, Senin (8/11/2010). Tindakan indisipliner yang dilakukan Boaz bukan yang pertama di era kepelatihan Riedl. Pelatih asal Austria itu pernah mencoret Boaz akibat mangkir kurang lebih selama 3 hari dari pelatnas pertama.

Akibat tindakan indisipliner tersebut, Boaz dituding sejumlah kalangan tidak memiliki jiwa nasionalisme. Boaz menjawab, "Pendapat orang itu salah. Aku warga negara Indonesia yang selalu siap membela timnas kapan pun. Aku cedera bahkan patah kaki saat membela timnas," tegas Boaz kepada Kompas.com, Sabtu (13/11/2010).

Boaz mengungkapkan, keterlambatannya bergabung dengan timnas karena harus menemani kedua anaknya yang sakit. Saat itu, kata dia, kondisi sangat tidak memungkinkan untuk meninggalkan anaknya. "Kedua anakku yang berusia 8 bulan dan 4 tahun sakit semua. Belum lagi istriku. Aku enggak mengerti kenapa mereka sakit berbarengan. Apalagi anakku yang pertama cukup dekat denganku. Aku pergi sedikit saja, dia pasti mencariku," beber Boaz.

"Dengan kondisi seperti itu, aku berat meninggalkan mereka. Aku sangat khawatir dengan keadaan mereka.Coba Anda berada di posisiku, apakah tega meninggalkan mereka? Pada saat bersamaan aku terus berkomunikasi dengan Asisten Pelatih Wolfgang Pikal. Aku meyakinkan mereka bahwa aku siap mengikuti pelatnas," terangnya.

"Aku bilang akan berangkat pada hari Jumat dan sudah memiliki tiket pesawat," katanya. Namun, kata Wolfgang, Riedl inginnya aku berangkat hari Kamis sehingga Jumat pagi bisa mengikuti pelatnas. Tidak mungkin dia berangkat pada hari itu karena aku harus membawa anak-anaknya yang masih sakit ke rumah orangtua di Sorong biar ada yang menemani mereka.

Meski demikina, Boaz mengaku menerima keputusan Riedl yang telah mencoretnya dari Piala AFF. "Setelah kupastikan bahwa diriku dicoret, aku tidak datang ke Jakarta. Aku punya perasaan. Jangan sampai kedatanganku malah memperkeruh suasana. Andaikan aku masih diberi toleransi sedikit lagi saat itu. Namun, yang ingin aku tegaskan di sini adalah aku selalu siap membela timnas. Aku sudah banyak berkorban di timnas. Bahkan, kakiku patah saat bermain bersama timnas, bukan Persipura," tegasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar