Welcome to the Neo Area

Di blog ini, saya akan menampilkan artikel-artikel saya, buku harian saya, dan catatan-catatan tentang saya, disini saya juga akan mengisi berita-berita dan artikel tentang masalah, Ac Milan, Persebaya, Timnas Indonesia, dll. saya akan berusaha membuat blog ini kental akan sepak bola,,

Jumat, 05 November 2010

LPI Yakin Partai Amal Takkan Munculkan Polemik

Jakarta - Mendatangkan pemain-pemain dan wasit asing, Liga Primer Indonesia (LPI) yang tidak mendapat pengakuan dari PSSI, merasa yakin program pertandingan amalnya di bulan ini takkan menimbulkan polemik.

Sebagai salah satu program persiapan kickoff kompetisi mereka pada awal Januari mendatang, LPI akan menggelar dua pertandingan di Surabaya (10/11) dan Malang (12/11), dengan menghadirkan pemain-pemain keturunan Indonesia yang berada di Belanda.

Dalam jumpa pers di Hotel Crowne Plaza, Jakarta Selatan, Kamis (4/11/2010), General Manager Bidang Liga LPI, Arya Abhiseka, didampingi oleh ketua panpel Persebaya, Paulus Helly, dan ketua panpel Persema, Wisudo. Kedua klub yang terakhir disebut itu merupakan dua dari 18 klub yang diklaim akan mengikuti LPI.

Terkait hajatan mendatangkan pemain-pemain asing, Arya tidak melihat ada aturan-aturan tertentu yang bisa menjegal, misalnya harus ada prosedur legal resmi dari asosiasi sepakbola negara lokal, yang dalam hal ini adalah PSSI.

Begitu pula perihal izin mendatangkan wasit asing, sebagaimana LPI sedang memilih di antara wasit Hongaria atau Australia yang akan memimpin pertandingan amal tersebut.

"Pertandingan ini sifatnya fun, eksebisi. Kita menawarkan pada mereka (pemain keturunan) untuk berparsitipasi untuk laga amal. Masak iya untuk pertandingan amal saja dibikin masalah. Ini lebih ke individu. Saya rasa, mereka yang ingin beramal harus dihormati juga," papar Arya.

"Soal wasit asing juga begitu. Wasit 'kan sebuah profesi, sama seperti profesi-profesi yang lain. Mereka punya asosiasi, wadah di setiap negara, dan mereka bisa independen. Kami (LPI) cukup melakukan komunikasi dan mendapatkan kesepakatan dengan asosiasi wasit di sana."

Pada pertandingan amal itu LPI juga akan mengundang perwakilan Match Comissioner dari AFC. Dari situ mereka akan dibimbing dan diberi exercise tentang segala hal terkait sebuah pertandingan, yang menjadi standar AFC.

"Ini bisa menjadi sebuah simulasi, exercise juga untuk klub-klub sampai panpel. Nantinya bimbingan dari AFC iu bisa kami jadikan sebagai prosedur standar atau semacam SOP (Standard Operating Procedure)."

Panpel Persebaya dan Persema juga menyatakan kesiapannya mendukung program tersebut. Saat ini pihak panitia di dua kota tersebut sedang mengurus persiapan termasuk perizinan dari polisi. Mereka yakin izin tersebut mudah keluar dalam waktu dekat ini.

"Buat orang Surabaya, pertandingan apapun pasti diikuti," ujar Ketua Panpel Persebaya, Paulus Helly. "Malang kondusif untuk sepakbola," timpal Wisudo, ketua panpel Persema.

Seluruh pemasukan dari pertandingan amal tersebut, dari penjualan tiket sampai sponsor, akan disumbangkan untuk para korban banjir di Warsior, tsunami di Mentawai, dan letusan Gunung Merapi di Yogyakarta dan sekitarnya.

LPI akan menanggung semua biaya operasional termasuk bayaran untuk tim pemain amatir keturunan yang didatangkan dari Belanda. Hanya saja Arya enggan menyebutkan nilai material untuk hal itu.

"Ada lah. Itu hal yang normal. Jumlahnya saya rasa tidak signifikan untuk dijadikan sebuah polemik," tandas Arya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar